0 item(s) - Rp 0
  • Jelita Senandung Hidup

Irama puisi lama, pengaruh Pujangga Baru, dan kadang-kadang mendadak mencuat baris-baris puisi modern pada sajak-sajak Nurdiana memang memberikan kesan puitis tersendiri. Betapapun tanah air itu dalam kenyataannya sekarang ini yang selalu digambarkan sebagai tumpukan keterpurukan, suara-suara putus asa, tergadai, terhina, dsb., tapi Nurdiana masih tetap dapat melihat kejelitaannya, keindahannya tidak terpengaruh suara ribut-ribut dan juga tidak penting apakah keindahan dan kejelitaan itu dinyanyikan dengan irama keroncong, atau musik pop, atau lagu klasik, dan Nurdiana membawakannya dengan irama yang mudah ditarikan, mudah dinyanyikan dan mudah ditangkap maknanya.

Asahan Aidit, M.A., Ph.D. (filolog

 

NURDIANA lahir di Padang, Sumatra Barat, 16 Mei 1930. Menyelesaikan SMP dan SMA di Padang dan Bukittinggi, 1950 kuliah di ITB Bandung. Semasa Revolusi Bersenjata 1945—1949 menjadi anggota batalyon Teras Lasykar Rakyat Padang Luar Kota; 1949 Wakil Ketua IPPI Padang; 1951 anggota Consentrasi Mahasiswa Bandung (CMB); kemudian 1954 Sekretaris DPD Pemuda Rakyat Jawa Barat; 1956 Sekretaris DPP Pemuda Rakyat.

 

Sebagai aktivis organisasi pemuda, ia dipercaya untuk mewakili Indonesia dalam berbagai pertemuan pemuda internasional, seperti a.l. di Beijing, Wina, Kairo, Santiago-Chili, dan mewakili Pemuda Rakyat dalam Gabungan Pemuda Demokratik Sedunia dalam kapasitas sebagai wakil-presiden yang berkantor pusat di Budapest. Dalam kapasitas itu ia menghadiri berbagai kegiatan pemuda di Korea, India, Nepal, Sri Langka, Mesir, Maroko, Guinea, Mali, Senegal, Ghana, Jerman, Rumania, Denmark, Finlandia, Polandia, Albania, dan lain-lain. Mulai Septembar 1961 melanjutkan studi di Fakultas Fisika Universitas Lomonosov, Moskow.

 

 

 

 

Write a review

Please login or register to review

Jelita Senandung Hidup

  • Penerbit : Ultimus
  • Cetakan : 1, Mar 2008
  • Pengarang: Nurdiana
  • Halaman : xviii+182
  • Dimensi : 14.0 X 20.0 cm
  • ISBN : 978-979-17174-4-1
  • Availability: 10
  • Rp 30,000


Related Products

Akar dan Dalang

Akar dan Dalang

PEMBANTAIAN manusia tak berdosa dan penggulingan B..

Rp 65,000

Aku Hadir di Hari Ini

Aku Hadir di Hari Ini

HR. BANDAHARO, penyair angkatan Pujangga Baru, lah..

Rp 35,000

Pelita Keajaiban Dunia

Pelita Keajaiban Dunia

Nurdiana adalah nama pena dari Suar Suroso, buku k..

Rp 30,000

Gelora Api 26

Gelora Api 26

Dalam buku Gelora Api 26 ini para sastrawan Lekra ..

Rp 25,000

Nyanyian dalam Kelam

Nyanyian dalam Kelam

Membaca kumpulan puisi Nyanyian dalam Kelam serasa..

Rp 20,000

Puisi-Puisi dari Penjara

Puisi-Puisi dari Penjara

Membaca puisi-puisi Sabar Anantaguna serasa membac..

Rp 30,000

50% Merdeka

50% Merdeka

  Saya menemukan karakter seorang pemberontak yan..

Rp 30,000

Cerita untuk Nancy

Cerita untuk Nancy

Puisi-puisi Mawie keren banget, menghadirkan aura ..

Rp 33,000

Mawar Merah

Mawar Merah

CHALIK HAMID dilahirkan di kota Kisaran, Kabupaten..

Rp 28,000

Jalan Sutera Abad 21

Jalan Sutera Abad 21

Memaparkan pemahaman akan kebenaran gagasan hidup ..

Rp 65,000

Pikir Itu Pelita Hati

Pikir Itu Pelita Hati

Pikir Itu Pelita Hati lahir dari hasrat untuk mela..

Rp 110,000

Anatomi Sunyi

Anatomi Sunyi

ANATOMI SUNYI merupakan kumpulan 50 puisi dan 10 k..

Rp 80,000

Baru 81

Baru 81

Buku kumpulan puisi ini terbit atas dorongan kawan..

Rp 65,000

Nasib Manusia

Nasib Manusia

“Apakah yang saya tanam ini tidak benar, sehingga ..

Rp 65,000

Tags: puisi, Nurdiana, eksil