0 item(s) - Rp 0
  • Aku dalam Pusaran Sejarah Negeriku

Satu-satunya partai yang “dikhawatirkan” oleh Amerika karena akan berhasil membentuk pemerintahan yang kuat adalah PKI. Oleh karena itu pagi-pagi CIA sudah berupaya membasmi PKI. Untuk mencapai tujuan ini, digunakan antek-anteknya yang ditanam di kalangan AD. Amerika tahu bahwa tidak ada kekuatan lain yang lebih baik dari si Baju Hijau untuk membasmi PKI. Buktinya, 1948 Hatta mengira telah berhasil membasmi PKI, tetapi tahun 1955 PKI muncul dengan raihan suara terbesar keempat.

Bung Karno menaruh simpati pada PKI sebagai partai yang memiliki organisasi terbaik dan dipimpin oleh tokoh-tokoh muda yang aktif, giat, dan tidak korup. Konsep Aidit didukung sepenuhnya oleh Bung Karno. Aliansi ini membangkitkan reaksi yang hebat di kalangan perwira yang pro-Amerika dan anti-PKI. Oleh karena konsep Aidit terang ditujukan pada campur tangan Amerika, reaksi pun datang dari pihak sana. Tidak sulit dimengerti kalau agen-agen CIA memperalat perwira-perwira anti-PKI itu untuk menghantam PKI. Pendukung PKI adalah rakyat jelata, kaum proletar, buruh, tani, borjuis kecil, dan intelektual kiri. Jumlahnya makin besar karena bertambah banyak yang yakin bahwa hanya revolusi sosial di bawah pimpinan PKI yang bisa mengakhiri sistem neokolonialisme-kapitalisme dan mewujudkan sosialisme. Kaum neokolonialis memperalat kaum elite, maka jelas bahwa elite yang korup akan berhadapan dengan PKI.

Pembunuhan terhadap orang-orang komunis dan yang dianggap komunis, yang dilakukan setelah 1 Oktober 1965 oleh Soeharto dan kawan-kawannya yang dilatih di Seskoad seperti Sarwo Edhi dan Kemal Idris (tentu saja dengan instruktur dari Amerika), adalah pembunuhan yang terdahsyat dan terbuas dibanding dengan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia.

Tindakan yang diambil Soeharto setelah peristiwa 1 Oktober – coup oleh perwira-perwira terhadap pimpinan AD – jelas bukan tindakan yang spontan, tetapi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam blue print di muka. Military take over yang blue printnya dirancang oleh Guy Pauker, diwujudkan setindak demi setindak. Tidak dilaksanakan segera dan tiba-tiba di bulan Oktober karena Soeharto mengetahui masih banyak perwira, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang pro Bung Karno.

 

 

Kualitas Buku
Sampul buku Softcover, Doft
Bahan kertas HVS 70gr

Write a review

Please login or register to review

Aku dalam Pusaran Sejarah Negeriku

  • Penerbit : Ultimus
  • Cetakan : 1, Feb 2015
  • Pengarang: H.H. Ong
  • Halaman : viii + 290
  • Dimensi : 14.5 X 20.5 cm
  • ISBN : 978-602-8331-57-9
  • Availability: Habis
  • Rp 65,000


Related Products

Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula [softcover]

Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula [softcover]

Sepertiga abad orde baru berkuasa (1965–98), sejar..

Rp 200,000

Gelas-Gelas Retak

Gelas-Gelas Retak

Aparat Presiden Soeharto selalu mengikuti gerak-ge..

Rp 65,000

Akar dan Dalang

Akar dan Dalang

PEMBANTAIAN manusia tak berdosa dan penggulingan B..

Rp 65,000

Kisah Perjalanan

Kisah Perjalanan

Sampai hari ini sudah lebih dari 40 tahun lamanya ..

Rp 50,000

Potret Diri dan Keluarga

Potret Diri dan Keluarga

Kumpulan ini saya namai Potret Diri dan Keluarga. ..

Rp 45,000

Saya Seorang Revolusioner

Saya Seorang Revolusioner

Buku ini selain berisikan riwayat perjalanan hidup..

Rp 65,000

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara

Yang paling menarik perhatian saya dari tulisan-tu..

Rp 65,000

Siswoyo dalam Pusaran Arus Sejarah Kiri

Siswoyo dalam Pusaran Arus Sejarah Kiri

MEMOAR ini adalah riwayat perjalanan hidup seseora..

Rp 65,000

Sudjojono dan Aku

Sudjojono dan Aku

Buku ini berjudul Sudjojono dan Aku. Jadi ceritany..

Rp 93,000

Dari Kamp ke Kamp

Dari Kamp ke Kamp

Bebas. Ya, kami para tapol yang setelah keluar dar..

Rp 89,000

Kelindan Asa dan Kenyataan

Kelindan Asa dan Kenyataan

Setelah tiga belas tahun menjadi tahanan politik O..

Rp 102,000

Mendaki Bukit Usia

Mendaki Bukit Usia

TUBA bin Abdurahim lahir di Brebes, 14 April 1944...

Rp 78,000

Pergolakan Kalimantan Barat

Pergolakan Kalimantan Barat

Pada tahun 1963, ratusan pemuda Tionghoa di Kalima..

Rp 65,000

Tags: memoar, eksil, H.H. Ong