+62 812 245 6452
Your shopping cart is empty!
Siauw Tiong Djin, penulis karya biografi ini adalah anak kandung Siauw Giok Tjhan. Lahir pada tahun 1956 di Jakarta, ia kini menetap di Australia sebagai insinyur dan eksekutif dalam bidang teknik elektronik, komunikasi dan konstruksi.
Ketika ia berusia 9 tahun, ayahnya di-"aman"-kan oleh rezim Orde Baru dan meringkuk selama 12 tahun tanpa proses pengadilan apa pun. Dalam pertemuan dengan ayahnya di penjara, Tiong Djin berkesempatan mempelajari riwayat panjang Siauw Giok Tjhan dalam sejarah Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pembangunan Nasion Indonesia. Inilah yang mendorongnya untuk menyelesaikan disertasi PhD dalam bidang political science di Monash University, Australia, yang berhubungan dengan biografi politik Siauw Giok Tjhan. Melalui disertasi ini, Tiong Djin meluruskan sejarah yang oleh rezim Orde Baru di-“karang” demi kepentingan politik kekuasaannya.
Tiong Djin menuturkan riwayat Siauw Giok Tjhan dalam pembangunan Nasion Indonesia, sebagai salah satu pelaku sejarah yang berkecimpung dalam kancah politik nasional, sejak ia berusia 18 tahun hingga ia meninggal dunia di usia 68 tahun.
Riwayat politik yang panjang ini mencakup kegiatannya sebagai jurnalis, kemudian pemimpin redaksi berbagai harian, anggota KNIP dan Badan Pekerja-nya, menteri negara, anggota DPR RIS, anggota DPR, anggota DPRG-GR, anggota MPR, anggota DPA dan anggota berbagai lembaga lainnya, termasuk Angkatan 45. Puncak karier politiknya berkaitan dengan perannya sebagai ketua umum Baperki — Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia, sebuah organisasi massa Tionghoa terbesar dalam sejarah Indonesia.
Dalam membangun Nasion Indonesia, Siauw aktif berpartisipasi dalam memperjuangkan diterimanya suku Tionghoa sebagai salah satu bagian tak terpisahkan tubuh Nasion Indonesia yang ber-Bhinneka Tungga Ika, dalam memperjuangkan orang-orang Tionghoa menjadi warga negara Indonesia, dalam menyebarkuaskan paham integrasi wajar — di mana suku Tionghoa bahu-membahu bersama suku lainnya meng-integrasikan dirinya dalam semua kegiatan membangun Nasion Indonesia, dalam memperjuangkan dilindungi dan dikembangkannya modal pengusaha Tionghoa sebagai modal domestik dalam pembangunan ekonomi nasional dan dalam mendidik massa Tionghoa untuk menerima Indonesia sebagai tanah air dan berbakti untuknya — melalui lembaga pendidikan Baperki dari tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Konsep-Konsep perjuangan politik Siauw ini, kiranya masih relevan di masa kini. Penerbitan buku ini, diharap bisa memberikan pengertian yang lebih tepat tentang Pembangunan Nasion Indonesia dan mengenal sejarah sesuai kenyataan yang terjadi. Semoga generasi penerus memperoleh pelajaran yang positif darinya.
Tags: Siauw Giok Tjhan, Tionghoa, Siauw Tiong Djin