+62 812 245 6452
Your shopping cart is empty!
Buku ini membahas interaksi Islam dan budaya lokal di Cirebon pada abad XV-XVII, yang menghasilkan identitas sosial, politik, dan budaya khas. Fokusnya adalah format, bentuk, pola interaksi sosial, serta pengaruh Islam terhadap struktur sosial dan politik Cirebon. Penyebaran Islam di Cirebon bukan penghapusan budaya lokal, melainkan proses adaptasi dan rekonstruksi budaya. Islam memberikan nilai-nilai universal yang memperkuat struktur sosial, politik, dan keagamaan, sementara budaya lokal mempertahankan karakteristik uniknya. Proses kreatif para wali sebagai “creative minority” memungkinkan sintesis baru yang harmonis antara Islam dan budaya lokal. Tradisi Sufisme memainkan peran penting dalam membentuk identitas masyarakat Cirebon. Dalam konsep “open society,” masyarakat Cirebon lebih inklusif terhadap ajaran Islam dan budaya luar dibandingkan daerah lain seperti Aceh. Tradisi seperti Grebeg Syawal dan Panjang Jimat, seni gamelan, serta arsitektur masjid mencerminkan harmoni Islam dan estetika lokal. Dalam politik, Islam memperkenalkan prinsip syariat, sementara budaya lokal memberikan kerangka praktik yang sudah dikenal masyarakat.