Oleh: Mulyani Hasan
Langit hitam sore itu. Telepon seluler saya berkali-kali menerima pesan yang sama: "Kami diteror orang tak dikenal sejak pagi." Pengirimnya, Sadikin. Ia ketua panitia diskusi filsafat bertema Gerakan Marxis Internasional. Suatu hari Sadikin mengundang saya dan sejumlah wartawan untuk menghadiri persiapan acara itu.