+62 812 245 6452
Your shopping cart is empty!
Memoar yang mengasyikkan. Dari pertautan psikologis si penulis dan beberapa "teman" wanitanya pada masa lalu, cukup membiaskan perkembangan dunia sosial-politik Indonesia puluhan tahun lewat (1960-an?). Memperlihatkan, bahwa si penulis bukanlah orang awam, melainkan seorang tokoh politik; yang secara kebetulan romantis.
Pembagian dua bab memoar: "Percobaan Cinta" dan "Petualangan Cinta" – memperlihatkan bagaimana si penulis memoar ingin merangkum kembali "detail" masa lalunya. Dan penyertaan dua catatan dua teman wanita di masing-masing sub-bab, menegaskan lagi, betapa pengalaman romantis masa lalu itu siap dikonfirmasi kepada "pihak ketiga".
Arie MP Tamba
Penuh petualangan. Romantisme. Tapi roman ini juga tak mau terjerembab ke hal-hal cengeng semata. Ada pencarian kebebasan di tengah tekanan politik keluarga dan suasana revolusioner di masa lalu. Juga pertarungan ideologi.
Budi Setiyono
Saya menemukan fakta sejarah tersembunyi di antara tumpukan imajinasi fiksi dalam karya Asahan ini. Ada kisah mengenai abangnya, D.N. Aidit, pula tentang Sobron. Semua itu terjalin rapi dalam narasi yang ditulis dengan gaya bahasa ala Asahan. Bravo.
Bonnie Triyana
Jalan ke Demokrasi Rakyat bagi Indonesia memuat tu..
Rp 168,000
Tags: novel, memoar, Asahan Alham