0 item(s) - Rp 0
  • Lukisan Dunia

 

Berbeda dengan puisi-puisi Opik yang ada di buku terdahulu, puisinya saat ini penuh perenungan dan sunyi, nyaris tidak ada kritik, kecuali ia mampu membahasakan kehidupan sehari-hari dengan fasih, bahkan menertawakan dirinya sendiri. 

Matdon, Rois ’Am Majelis Sastra Bandung

 

Di hadapan puisi karya Opik, kita tahu, bahwa kepenyairan telah memberi kedalaman dan kesetiaan untuk memilih puisi menjadi medan ekspresi serta daya hidup yang tidak henti-hentinya.

Doddi Eka Pratama

 

Banyak sudah kalimat-kalimat yang tertumpah ruah dari seorang Opik Geulang..

Yang jadi inspirasi bagi kami.. para difabel.. untuk selalu berjuang.. dengan segala polah dan ragam ceritanya..

DjumonoKoordinator Forum Perjuangan Difabel Jawa Barat

  

Opik selalu setia dan selaras antara hati, pikiran, dan jiwa. Menjadikannya sebagai penulis buku puisi yang sangat original. Suatu kelebihan yang luar biasa. Meskipun Opik penyandang disabilitas (cerebral palsy), dia tetap ingin agar hidupnya bermanfaat bagi sesama melalui bukunya dan kegiatannya sebagai talent Smile Motivator. Terus Opik, Make a Million Smile!

Handy Sundjaja

 

Opik adalah seorang pencari kebenaran. Di dalam keter-batasannya yang sulit berucap, Opik mampu menerawang menembus batas pengertian. Puisi-puisi Opik sekarang adalah hasil melihat, mengalami, dan merenungi kehidupan. Opik mempunyai hati yang lembut dan pribadi yang selalu ingin memberi. Dia rela menanggung kesakitan agar orang dekatnya berbahagia. Hidupnya adalah puisi sendiri.

Denni Yohanes

 

 

Taufik Hidayat atau Opik—begitu ia biasa dipanggil—lahir di Bandung, 23 Maret 1975. Sekarang tinggal di Kompleks Riung Bandung, Jln. Keadilan 4 No.17, Bandung. Menulis puisi sejak SMP. Aktif di beberapa komunitas seperti Bengkel Kreasi Gapat, Sanggar Olah Seni, Majelis Sastra Bandung, Yayasan Sidikara Bandung, Bandung Independent Living Center (BILiC), dan  Smile Motivator.

 

Tahun 2010 meluncurkan buku kumpulan puisi yang pertama berjudul Isi Otakku (Ultimus, 2010). Buku kedua, antologi puisi bersama Muhammad Budi Pramono, terbit dengan judul Ruang Sunyi (Ultimus, 2013).

 

  

 

Write a review

Please login or register to review

Lukisan Dunia

  • Penerbit : Ultimus
  • Cetakan : 1, Sep 2020
  • Pengarang: Taufik Hidayat (Opik)
  • Halaman : xvi + 130
  • Dimensi : 14.5 X 20.5 cm
  • ISBN : 978-602-8331-63-0
  • Availability: 10
  • Rp 50,000


Related Products

Ruang Sunyi

Ruang Sunyi

Berbeda dengan sajak-sajak pada buku sebelumnya, I..

Rp 50,000

Isi Otakku

Isi Otakku

OPIK yang memiliki nama asli Taufik Hidayat dilahi..

Rp 50,000

Kupinjamkan Mataku pada Malam

Kupinjamkan Mataku pada Malam

Rasa takut dan trauma berangsur sirna. Terhapus di..

Rp 70,000

Tags: puisi, difabel, Opik