0 item(s) - Rp 0
  • Mendaki Bukit Usia

TUBA bin Abdurahim lahir di Brebes, 14 April 1944. Pada usia 18 tahun, pergi ke Jakarta untuk berjuang mengubah nasib dengan berbekal ijazah Sekolah Rakyat dan ijazah kursus montir 6 bulan. 

 

Diterima bekerja sebagai PNS di Dinas PU tahun 1962–63. Merangkap menjadi tukang catut karcis di bioskop Cathay dan kemudian tertangkap polisi sektor Kemayoran, ditahan 4 hari di Polsek Kemayoran, kemudian ditempatkan di Blok L Gang Tengah (Penjara Salemba) sebagai tahanan kejaksaan selama 1 bulan, lalu divonis pengadilan 6 bulan 10 hari subsider Rp300,- dengan tuduhan sebagai pengacau ekonomi dan ditempatkan di Lapas Pemuda Tangerang.  

 

Setelah bebas, kemudian berturut-turut menjadi pedagang kaki lima di Lapangan Banteng, 1963; Juru parkir mobil di Pasar Baru, Jakarta, 1963–1964. dan menjadi loper koran di agen koran Cucu Agency, Jakarta, 1964–1965. 

 

Masuk organisasi Pemuda Rakyat pada tahun 1963. Pada bulan Oktober 1964, mendaftarkan diri dan diterima sebagai Sukarelawan Dwikora. Kemudian aktif sebagai anggota Drumband Dewan Nasional Pemuda Rakyat dalam berbagai perayaan tingkat nasional.

 

Sejak 16 November 1965, ditangkap, disiksa, dan ditahan oleh aparat negara tanpa proses pengadilan, dengan tempat penahanan yang berpindah-pindah, mulai dari Polres Brebes, Koramil Sawah Besar, Kodim Jakarta Utara, Penjara Salemba, Tangerang, Nusakambangan, hingga dikirim ke Pulau Buru. Dibebaskan 13 November 1979 dengan upacara sumpah setia pada Negara di Namlea menurut agama masing-masing dan diwajibkan melapor ke Kodim dengan waktu yang tidak terbatas.

 

Write a review

Please login or register to review

Mendaki Bukit Usia

  • Penerbit : Ultimus
  • Cetakan : 1, Apr 2022
  • Pengarang: Tuba bin Abdurahim
  • Halaman : xvi, 416
  • Dimensi : 14.5 X 21.0 cm
  • ISBN : 978-623-97148-5-7
  • Availability: 20
  • Rp 78,000


Related Products

Gelas-Gelas Retak

Gelas-Gelas Retak

Aparat Presiden Soeharto selalu mengikuti gerak-ge..

Rp 65,000

Banten Seabad Setelah Multatuli

Banten Seabad Setelah Multatuli

Penulis buku ini termasuk seorang tapol yang mujur..

Rp 50,000

Keluarga Abangan

Keluarga Abangan

Buku ini adalah bagian cerita dari jutaan orang di..

Rp 40,000

Aku dalam Pusaran Sejarah Negeriku

Aku dalam Pusaran Sejarah Negeriku

Satu-satunya partai yang “dikhawatirkan” oleh Amer..

Rp 65,000

Pembuangan Pulau Buru

Pembuangan Pulau Buru

  DJOKO SRI MOELJONO lahir 5 Mei 1938 di Banyuwan..

Rp 75,000

Saya Seorang Revolusioner

Saya Seorang Revolusioner

Buku ini selain berisikan riwayat perjalanan hidup..

Rp 65,000

Bertahan Hidup di Pulau Buru

Bertahan Hidup di Pulau Buru

Sekitar 12.000 orang dibuang ke Pulau Buru oleh pe..

Rp 85,000

Singapura

Singapura

Sejak Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat da..

Rp 95,000

Cahaya Mata Sang Pewaris

Cahaya Mata Sang Pewaris

Generasi ini menyikapi kekerasan dan pengejaran ya..

Rp 70,000

Dendam Sejarah

Dendam Sejarah

Yang disajikan di dalam buku ini merupakan buah ha..

Rp 150,000

Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer

Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer

“Penderitaan dan kesusahan yang ditimpakan kepada ..

Rp 35,000

Derita Sepahit Empedu

Derita Sepahit Empedu

Bagiku yang hidup di Ranah Minang ini, di samping ..

Rp 55,000

Siswoyo dalam Pusaran Arus Sejarah Kiri

Siswoyo dalam Pusaran Arus Sejarah Kiri

MEMOAR ini adalah riwayat perjalanan hidup seseora..

Rp 65,000

Sudjojono dan Aku

Sudjojono dan Aku

Buku ini berjudul Sudjojono dan Aku. Jadi ceritany..

Rp 93,000

Dari Kamp ke Kamp

Dari Kamp ke Kamp

Bebas. Ya, kami para tapol yang setelah keluar dar..

Rp 89,000

Kelindan Asa dan Kenyataan

Kelindan Asa dan Kenyataan

Setelah tiga belas tahun menjadi tahanan politik O..

Rp 102,000

Pergolakan Kalimantan Barat

Pergolakan Kalimantan Barat

Pada tahun 1963, ratusan pemuda Tionghoa di Kalima..

Rp 65,000

Dua Dasawarsa Nirpidana

Dua Dasawarsa Nirpidana

DUA DASAWARSA NIRPIDANA Kelemahan UU Pengadilan H..

Rp 100,000

Tags: memoar, genosida, Tuba bin Abdurahim