+62 812 245 6452
Your shopping cart is empty!
Bode Riswandi, lahir di Tasikmalaya, 6 November 1983. Mengajar di FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Siliwangi Tasikmalaya (Unsil). Bergiat di Komunitas Azan, Sanggar Sastra Tasik (SST), Rumah Teater, dan Teater 28.
Menulis puisi, cerpen, esai, dan naskah drama. Beberapa karyanya dimuat di Pikiran Rakyat, Majalah Syir’ah, S. K. Priangan, Tabloid MQ, Puitika, Lampung Post, Bali Post, Koran Minggu, Majalah Sastra Aksara, Jurnal Bogor, Tribun Pontianak, dll. Juga terkumpul dalam antologi Biograpi Pengusung Waktu (RMP, 2001), Poligami (SST, 2003), Kontemplasi Tiga Wajah (Pualam, 2003), Dian Sastro For President #2 (Akademi Kebudayaan Yogyakarta, 2003), Jurnal Puisi (Yayasan Puisi, Jakarta 2003), End of Trilogy (Insist Press, Yogyakarta 2005), Temu Penyair Jabar-Bali (2005), Lanskap Kota Tua (WIB, 2008), Tsunami, Bumi Nangroe Aceh (Nuansa, 2008), Rumah Lebah Ruang Puisi (Yogyakarta, 2009). Pedas Lada Pasir Kuarsa antologi Temu Sastrawan Indonesia II (2009), Antologi Penyair Muda Indonesia-Malaysia (2009), Jurnal Puisi Amper (Surabaya, 2011), dan Antologi Pemenang Sayembara Cerpen Nasional “Sang Kecoak” (Insist Press, 2006).
Tahun 2005 menjadi duta kesenian dalam misi kebudayaan ke Malaysia.
Mendaki Kantung Matamu antologi puisi tunggal (2010). Pada tahun yang sama bukunya Mendaki Kantung Matamu masuk sepuluh besar Khatulistiwa Literary Award.
Mendapat penghargaan sebagai Sastrawan Muda dari Pemerintah Kota Tasikmalaya (2010).
Aku pikir lelaki itu telah hilang dengan bergulirn..
Rp 35,000
Tags: cerita pendek, Bode Riswandi, Tasikmalaya